gaziantep escort
09-10-2022 09:34:16

230 JUTA TAHUN AKHİRNYA TERUNGKAP

Seabad 'terkunci dalam balok batu', misteri fosil nenek moyang pterosaurus berusia 230 juta tahun akhirnya terungkap
230 JUTA TAHUN AKHİRNYA TERUNGKAP

R ahasia evolusi fosil berusia 230 juta tahun yang disebut sebagai nenek moyang dinosaurus bersayap pterosaurus akhirnya terungkap, setelah seabad "terkunci di dalam balok batu".

P ara peneliti menggunakan pemindaian sinar-X untuk memeriksa fosil, yang ditemukan seabad lalu di Skotlandia.

P enelitian mereka menghasilkan rekonstruksi menyeluruh kerangka dari spesies Scleromochlus.

R eptil berukuran kecil ini, kata para ilmuwan, adalah nenek moyang dari dinosaurus bersayap pterosaurus—yang juga kerap disebut pterodactyl.

" Kami tak menyadari berapa banyak yang kami lewatkan sampai kami melakukan pemindaian ini," kata kepala peneliti, Dr Davide Foffa dari Museum Nasional Skotlandia.

S cleromochlus adalah bagian dari koleksi fosil yang dikenal sebagai reptil Elgin— satu set fosil dari periode Triassic yang digali pada tahun 1990-an di Lossiemouth, dekat Elgin, Moray.

Makhluk itu berasal dari masa ketika Skotlandia sebagian besar merupakan gurun pasir di superbenua Pangea.

P eriode Triassic merupakan periode pertama era Mesozoic, yang dimulai pada 252 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 201 juta tahun yang lalu.

D r Foofa dan rekan-rekannya bekerja erat dengan Natural History Museum di London, yang menyimpan banyak koleksi Elgin, untuk memindai dan mempelajari tujuh spesimen Scleromochlus yang rapuh dan terkunci di batu pasir.

S ampai saat ini, sulit untuk menggali informasi mendalam tentang fosil itu. Namun keberadaan mereka menarik minat pakar paleontologi karena mereka berasal dari titik era di mana catatan fosil masih sedikit—sekitar 10 juta tahun sebelum fosil pterosaurus pertama.

" Pterosaurus pertama [yang dimiliki] pada catatan fosil telah memiliki sayap— membuat mereka bisa beradaptasi untuk terbang— jadi sangat sulit untuk memahami dari mana [sayap] itu berasal," jelas Dr Fofa.

Dan kini, detail anatomi halus yang diungkapkan oleh pemindaian sinar-X - termasuk bentuk rahang dan tulang paha atas — memungkinkan para ilmuwan untuk menempatkan Scleromochlus pada pohon keluarga pterosaurus dengan tepat.

Ini sekaligus mengungkap bahwa reptil terbang itu berevolusi dari nenek moyang mereka, penghuni tanah yang mungkin berjalan dengan dua kaki.

" Sangat menyenangkan menjadi orang pertama yang melihat detail ini," kata Dr Foffa.

" Hewan ini sekarang memberikan banyak informasi tentang seperti apa bentuk awal pterosaurus."

P terosaurus, yang lebih sering disebut pterodactyl, adalah hewan bertulang pertama yang bisa terbang, lebih dari 200 juta tahun lalu, jauh sebelum burung dan kelelawar mengambil alih langit.

P rofesor Steve Brusatte dari Universitas Edinburgh, yang juga terlibat dalam penelitian ini, menggambarkan mereka sebagai "unik"— dengan sayap yang menempel pada satu jari yang panjang dan kurus.

" Sudah lama misteri dari jenis hewan apa mereka berevolusi dan bagaimana mereka terbang di udara," katanya pada BBC News.

" Dengan mengidentifikasi Scleromochlus sebagai sepupu dekat pterosaurus, kami sekarang dapat mengungkap bahwa pterosaurus berevolusi dari hewan kecil yang gesit, yang berlari dengan jari-jari mereka layaknya balerina, yang sangat kecil sehingga Anda bisa memegang satu di antaranya dengan tangan Anda. "

T emuan ini dipublikasikan di jurnal Nature.

-bbc

  •   Etiket
YUKARI