gaziantep escort
04-07-2020 12:53:46 Son Güncelleme: 09-08-2020 12:36:46

TURKI SELAMATKAN WISATAWAN INDONESIA

Selamatkan pariwisata, Turki ciptakan zona bebas Corona
TURKI SELAMATKAN WISATAWAN INDONESIA

Ankara - Turki tak luput dari terjangan wabah Corona. Untuk menyelamatkan pariwisatanya, Turki menyiapkan sertifikasi bebas virus Corona dan aturan lain agar turis nyaman.

Sebelum Corona mewabah, Turki menargetkan 60 juta turis di tahun 2020. Target itu meningkat dibandingkan tahun 2019 dengan Turki berhasil mendatangkan 51,9 juta wisatawan.
Pendapatan pariwisata Turki di tahun 2019 sekaligus menjadi yang tertinggi, yaitu USD 34,5 miliar. Angka tersebut naik 17 persen dari tahun 2018 dengan nilai USD 29,5 miliar. Namun kini denyut pariwisata hampir mati.

Salah satu destinasi andalan adalah wisata balon udara di Cappadocia. Juga, wisata belanja di Istanbul.
Tapi, rencana itu buyar dengan munculnya wabah virus Corona. Agar tak makin wisata Turki tak kian terpuruk, pemerintah meluncurkan sebuah langkah inisiatif.

Salah satunya dengan mewajibkan sertifikasi bebas Corona bagi resor-resor di seluruh Turki.

"Kami telah mulai proses sertifikasi untuk menentukan zona bebas virus Corona di bawah sebuah sistem," ujar Mehmet Nuri Ersoy, menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, seperti dikutip hurriyetdailynews.

Ersoy menambahkan bahwa sistem tersebut akan dikembangkan tahap demi tahap. Sertifikasi akan dibuat dalam skala internasional.

Untuk menunjang langkah inovatif ini, Turki membuat sebuah komisi yang terbentuk dari berbagai kementerian. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sudah berkoordinasi dengan pejabat dari Departemen Kesehatan, Transportasi dan Pertanian.

"Kami berencana untuk memasukkan semua LSM dalam komisi dan menyimpulkan sistem sertifikasi pada minggu pertama bulan Mei. Secara bertahap kami akan membuat fasilitas pariwisata untuk mendapatkan sertifikat ini hingga akhir Mei," dia mengungkapkan.

ak cuma sertifikasi, Turki juga bakal menerapkan sterilisasi transportasi secara rutin. Petugas transportasi harus mendapatkan pelatihan pandemi setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Bandara, hotel, restoran, museum dan situs arkeologi akan didekorasi ulang sesuai dengan aturan social distancing alias jaga jarak sosial. Staf kesehatan akan diperlengkapi dengan berbagai perlengkapan termasuk kamera termal.

"Turis akan diminta untuk menunjukkan dokumen kesehatan dari otoritas internasional seperti yang diisyaratkan," dia menambahkan.

Operatur tur lokal juga akan dilibatkan. Mereka akan diberi pengetahuan soal peta fasilitas dan infrastruktur kesehatan. Contohnya, unit perawatan intensif dan ventilator di sekitar resor wisata.

Kebijakan ini diharapkan akan membantu pemulihan wisata domestik terlebih dahulu di bulan Juni. Langkah-langkah tersebut diharapkan membantu pariwisata menuju status normal di pertengahan Mei.

Saat semua proses selesai, Pemerintah Turki akan menghubungi negara-negara penyumbang turis dan mulai mengatur perjalanan wisata.

"Dengan kesepakatan bersama negara lain, kami akan memulai penerbangan berdasarkan jadwal bertahap dengan basis bandara," dia menjelaskan.

Negara-negara dari Asia diprediksi menjadi turis gelombang pertama yang diharapkan oleh Turki di tahap pertama. Kemudian, disusul dengan Jerman dan Austria di tahap kedua.


-detik

  •   Etiket
YUKARI