gaziantep escort
28-07-2020 16:51:40 Son Güncelleme: 06-08-2020 14:30:40

SERI PENGUSAHA YANG RENDAH HATI 2: VIVIDERM & IWIN INSANI

Pengusaha visioner, dia adalah inspirasi bagi banyak orang. Lahir di Lombok, Iwin tinggal di berbagai budaya seperti Turki dan Cina. Dia adalah wanita cerdas yang sering bepergian, dengan fokus pada produk organik dan sustainable.
SERI PENGUSAHA YANG RENDAH HATI 2: VIVIDERM & IWIN INSANI

Terkadang, hidup membawa kita bersama dengan seorang sahabat di perjalanan pesawat. Sebagai seseorang yang percaya bahwa tidak ada yang merupakan kebetulan dalam hidup kita, kesuksesan Iwin Insani bergantung pada kerja keras dan ketekunan.

Dalam artikel ini saya ingin memperkenalkan kalian kepada orang yang luar biasa yang saya temui di pesawat beberapa tahun yang lalu. Kami duduk bersebelahan dan dia bertanya dari mana saya berasal. Saya mengatakan bahwa saya dari Turki dan dia melemparkan saya senyum indah karena dia telah tinggal di Göcek, kota pantai yang indah di Aegean Turki.

Pengusaha visioner, dia adalah inspirasi bagi banyak orang. Lahir di Lombok, Iwin tinggal di berbagai budaya seperti Turki dan Cina. Dia adalah wanita cerdas yang sering bepergian, dengan fokus pada produk organik dan sustainable. Kisahnya dimulai dengan human resource agency untuk mengisi celah penting di kawasan pariwisata di wilayah NTB. Dia kemudian melanjutkan untuk memproduksi sabun organik aromatik dan sunscreen yang sustainable dan aman, yang semuanya menjadi sukses besar.

Dia sekarang memperluas jajaran produknya dengan jam dan cokelat dengan bahan-bahan yang bersumber dari pulau Lombok, tempat dia tinggal. DalyaNews berbicara kepada Iwin Insani yang rendah hati dan cantik tentang kisah suksesnya.

Ibu Iwin, tolong ceritakan untuk pembaca kami tentang kisah Anda sebagai enterpreneur perempuan di Lombok.

Sejak remaja saya mempunyai masalah kesulitan untuk tidur malam. Pikiran saya sangat aktif pada jam-jam tersebut. Banyak sekali ide, rencana dan pertanyaan yang mengalir tentang apa yang bisa saya lakukan pada siang harinya.

Karena tidak bisa tidur, saya banyak membaca artikel atau menonton video tutorial sampai larut malam. Gagasan untuk berbisnis awalnya muncul dari kebiasaan tersebut.

Pada 2015, dengan dukungan penuh dari suami, saya memberanikan diri untuk membuka bisnis penyewaan villa. Ada beberapa kamar yang bisa disewakan di rumah. Di luar dugaan bisnis ini berjalan lancar, terutama pada musim high season untuk pariwisata di Lombok. Sayangnya saat ini bisnis penyewaan villa harus saya hentikan sementara karena pandemi Covid-19.

Setelah bisnis penyewaan villa berjalan stabil, saya merasa bahwa saya masih mempunyai banyak sekali waktu luang. Saya melihat ada peluang bisnis di bidang perekrutan pegawai untuk industri pariwisata di Lombok.

Setelah berkonsultasi dengan suami, saya akhirnya memulai sebuah agensi perekrutan untuk pegawai hotel dan restoran. Saya ingat waktu itu suami saya membantu membuatkan draft awal kontrak yang saya gunakan. Karena tidak punya pengalaman mengurusi bisnis semacam ini sebelumnya, saya menghabiskan malam-malam insomnia saya untuk belajar dan bertanya ke orang-orang yang lebih berpengalaman.

Di sela-sela mengurusi bisnis perekrutan ini, saya juga mengikuti tutorial-tutorial pembuatan sabun batang dan sunscreen di internet. Berkali-kali sabun buatan saya gagal dan harus dibuang. Tapi ketika berhasil saya senang sekali. Sabun dan sunblock itu kemudian saya bagi-bagikan ke teman-teman terdekat dan keluarga.

Pada 2018, saya sudah mulai percaya diri dengan formula sabun dan sunblock saya. Dibantu seorang rekan kerja, saya mulai memasarkanya ke beberapa dive shop di Lombok dan Gili. Saya juga mengikuti beberapa festival untuk memperkenalkan produk saya kepada pasar. Penjualannya sangat baik walaupun saat itu saya belum mempunyai izin resmi.

Dia sekarang memperluas jajaran produknya dengan jam dan cokelat dengan bahan-bahan yang bersumber dari pulau Lombok, tempat dia tinggal. DalyaNews berbicara kepada Iwin Insani yang rendah hati dan cantik tentang kisah suksesnya.

Ibu Iwin, tolong ceritakan untuk pembaca kami tentang kisah Anda sebagai enterpreneur perempuan di Lombok.

Sejak remaja saya mempunyai masalah kesulitan untuk tidur malam. Pikiran saya sangat aktif pada jam-jam tersebut. Banyak sekali ide, rencana dan pertanyaan yang mengalir tentang apa yang bisa saya lakukan pada siang harinya.

Karena tidak bisa tidur, saya banyak membaca artikel atau menonton video tutorial sampai larut malam. Gagasan untuk berbisnis awalnya muncul dari kebiasaan tersebut.

Pada 2015, dengan dukungan penuh dari suami, saya memberanikan diri untuk membuka bisnis penyewaan villa. Ada beberapa kamar yang bisa disewakan di rumah. Di luar dugaan bisnis ini berjalan lancar, terutama pada musim high season untuk pariwisata di Lombok. Sayangnya saat ini bisnis penyewaan villa harus saya hentikan sementara karena pandemi Covid-19.

Setelah bisnis penyewaan villa berjalan stabil, saya merasa bahwa saya masih mempunyai banyak sekali waktu luang. Saya melihat ada peluang bisnis di bidang perekrutan pegawai untuk industri pariwisata di Lombok.

Setelah berkonsultasi dengan suami, saya akhirnya memulai sebuah agensi perekrutan untuk pegawai hotel dan restoran. Saya ingat waktu itu suami saya membantu membuatkan draft awal kontrak yang saya gunakan. Karena tidak punya pengalaman mengurusi bisnis semacam ini sebelumnya, saya menghabiskan malam-malam insomnia saya untuk belajar dan bertanya ke orang-orang yang lebih berpengalaman.

Di sela-sela mengurusi bisnis perekrutan ini, saya juga mengikuti tutorial-tutorial pembuatan sabun batang dan sunscreen di internet. Berkali-kali sabun buatan saya gagal dan harus dibuang. Tapi ketika berhasil saya senang sekali. Sabun dan sunblock itu kemudian saya bagi-bagikan ke teman-teman terdekat dan keluarga.

Pada 2018, saya sudah mulai percaya diri dengan formula sabun dan sunblock saya. Dibantu seorang rekan kerja, saya mulai memasarkanya ke beberapa dive shop di Lombok dan Gili. Saya juga mengikuti beberapa festival untuk memperkenalkan produk saya kepada pasar. Penjualannya sangat baik walaupun saat itu saya belum mempunyai izin resmi.

Dari situ saya bertekad untuk membangun perusahaan dan pabrik yang benar. Saya mengurusi segala macam ijin dan memenuhi semua persyaratan yang diminta. Saat ini perusahaan saya sudah berjalan dengan cukup baik dan memenuhi pesanan dari beberapa tempat di Indonesia.

Anda memiliki usaha dan pabrik sabun, sunscreen dan produk lainnya organik. Mengapa Anda memilih untuk fokus pada produk ini?

Saya banyak berteman dengan orang-orang yang fokus pada masalah lingkungan. Teman-teman saya inilah yang awalnya mempengaruhi pilihan saya untuk fokus pada produk-produk natural.

Selain itu, dengan produk-produk natural ini, saya tidak perlu merasa bersalah kepada lingkungan. Saya juga sedikit banyak bisa berperan dalam upaya menjaga lingkungan hidup, terutama di Lombok.

Salah satu produk unggulan saya adalah natural sunblock. Produk ini sangat aman bagi terumbu karang karena tidak menggunakan zat oxybenzone yang dapat membunuh karang. Produk ini sangat bagus untuk kulit yang sering terpapar sinar matahari. Bahan yang saya gunakan adalah bahan-bahan dari petani dan komunitas lokal yang diperoleh dari Lombok dan Kalimantan.

Menurut saya, menjaga kesehatan kulit kita sama pentingnya dengan menjaga kelestarian terumbu karang dan membantu petani-petani lokal kita.

Apakah Anda akan mengekspor produk Anda ke luar negeri?

Saat ini saya dalam tahap akhir pengurusan ijin eksport untuk produk-produk saya. Sejak akhir tahun lalu, sudah ada beberapa distributor yang menawarkan diri untuk menjualkan produk saya di luar negeri seperti di Portugal, Autralia, Denmark sampai Hawaii di Amerika.

Saya berencana untuk mulai memasarkan produk saya di luar negeri akhir tahun ini atau awal tahun depan tergantung pada cepat atau lambatnya pemulihan pasar setelah Covid-19.

Saya berharap untuk mengkesport produk saya ke beberapa negara lain seperti Turki dan Jepang dan Korea suatu hari nanti.

Akhirnya, apa saran Anda untuk enterpreneur perempuan di Indonesia?

Saran saya yang pertama adalah mulailah sekarang. Jangan terlalu banyak menimbang atau berencana. Masalah ada atau tidaknya pengalaman mengurusi bisnis dapat dipelajari sambil jalan.

Saran yang kedua jangan takut gagal. Salah langkah, ditipu atau gagal adalah paket wajib dalam berbisnis. Dari kesalahan-kesalahan itu kita belajar. Menurut saya tidak ada bisnis yang langsung bagus di awal. Semua mengalami fase gagal dan salah. Selama kita tidak menyerah, pasti ada jalan.

Saran yang ketiga adalah untuk mendaftarakan bisnis kita kepada dinas atau lembaga terkait dengan mengurusi ijin dan memenuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah. Fase ini adalah fase yang ribet karena banyak berkas yang harus diurus. Tetapi setelah kita punya ijin, semua urusan akan lebih mudah dan aman. 

Untuk membaca cerita lain dalam kategori ini klik Seri Pengusaha Yang Rendah Hati.

YUKARI